Tuesday, 2 April 2019

problem of politics

KETIDAKSETARAAN ANTARA POLITIK DENGAN RAKYAT “THE POLITICS OF MILENIALS GENERATION” Dijaman milenials generation Sekarang ini banyak memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat dan politik yang terkait. So, apakah yang membuat milenials ini memberi dampak ketidaksetaraan terhadap politik? Sampai hari ini di Indonesia sendiri masih banyak loh yang hidupnya masih berkekurangan, padahal jaman udah berubah sekali, tapi dibalik itu semua tidak menutup kemungkinan untuk generasi sekarang merasa bahwa dirinya tidak mampu lo gaess. Walaupun dari segi ekonomi mereka dikatakan kurang mampu, tapi mereka akan berusaha dan melakukakn berbagai cara yang bisa membawa mereka menjadi populer. We Can see now, bahwa orang yang tidak mampu sekalipun akan terlihat seperti konglomerat bukan? Ya walaupun tidak semuanya tapi mayoritas memang seperti itu kan, karena kita lihat sekarang ini semuanya sudah menggunakan teknologi digital, memiliki sosmed, dan terlebih dari style nya “mulai dari fashion, gadget, dan aksesorisnya” yang sangat tidak masuk akal jika kita mengganggap orang orang tersebut tidak mampu. So, dari dari kalian pasti akan bertanya-tanya “apa hubungan milenials dan politik kalau begitu?” lalu mengapa digenerasi milenials sekarang ini politik dan rakyat bisa menjadi tidak setara (no balance) Well,well,well! April 2019 ini kan sedang sibuk-sibuknya para caleg kab/kota, provinsi, dan para capres dan cawapres melaukan kampanye dan debat, serta menyampaikan visi dan misi atau apa target mereka jika terpilih menjadi pemimpin dalam menjadikan indonesia sejahtera, maju dan melakukan pembangunan yang dapat mempermudah aktivitas masyarakat indonesia itu sendiri. Memang itulah yang mereka katakan dari setiap tahunnya, dan masyarakat pun sudah hapal dengan kata-kata manis dan menggiurkan para calon pemimpin-pemimpin yang akan menjadi pahlawan bagi indonesia. Mungkin daerah perkotaan atau daerah yang mudah untuk dijangkau merasakan akan dampak perubahan tersebut, dan para pemimpin tersebut pun merasa bahwa apa yang dilakukannya sudah benar? Iya memang benar apa yang dilakukan oleh pemimpin tersebut, tetapi daerah yang sulit dijangkau sangat tidak merasakan akan perubahan tersebut. Nah para calon-calon pemimpin itu bisa merasakan kepopuleran mereka dan menjadi orang terpandang diantara para rakyat yang masih sangat menderita “maybe no everythings” dan mereka bisa seperti itu karena siapa? Apakah mereka bisa seperti itu karena mereka memiki kesaktian, no no no. Itu semua karena rakyat, jika bukan karena rakyat mana mungkin bisa seperti itu (mungkin semua orang udah pada tau tentang hal ini) Inilah yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kerukunan dan perdamaian bangsa didalam negara tesebut, akibat politik yang hanya mengucapakan kata-kata manis yang bahkan manisnya berkali-kali lipat dari manisnya gula yang membuat para rakyat tergiur dan langsung ingin merasakan bagaimana manisnya hal tersebut. Tapi hal itu jauh dari kata bisa merasakan, ingin merasakan saja mereka tidak bisa. Disini saya sebagai kaum milenials dan the young generation yang dilahirkan untuk mengubah pandangan setiap bangsa akan hal-hal yang salah, memberikan contoh yang baik kepada sesama, dan melakukan hal-hal positif yang dapat menunjang kehidupan, sikap, toleransi, kerukunan, dan saling berkomunikasi supaya tercipta sebuah bangsa yang bisa menjadi panutan bagi bangsa lainnya yang ada didunia, untuk melakukan hal-hal tersebut tidak harus dimulai dari hal-hal besar, cukup dengan melakukan apa yang bisa kita lakukan terlebih dahulu, jangan sampai hal-hal yang tidak bisa kita lakukan mengganggu apa yang bisa kita lakukan, “ semua perlu proses dan proses itu berjalan secara bertahap “ tidak ada yang bisa mengerjakan sesuatu yang dimulai dari nol dan langsung tiba-tiba menjadi seratus, mustahil untuk dilakukan. Orang yang kaya sekalipun memerlukan proses yang memliki banyak tahapan untuk bisa menjadi kaya. So, buat para pemimpin sekarang yang nantinya akan terpilih, tolong perhatikan para rakyat yang sudah membuat kalian duduk disingasana, buatlah mereka semua sejahtera, jangan biarkan ada yang bertempat tinggal dibawah kolong jembatan, permukiman yang kumuh, berikan lapangan pekerjaan bagi para pengganguran, berikan fasilitas bagi para pengemis, sekolahkan lah para anak-anak yang tidak memiliki biaya untuk mengenyam pendidikan, jangan biarkan satu orangpun diantara kita bangsa indonesia yang sangat susah merasakan sebiji nasi pun, tujuan dari rakyat memilih para pemimpin negara adalah supaya tidak ada rakyat yang mengalami kemiskinan, kelaparan, tidak ada yang tidak dapat merasakan hidup sehat dengan fasilitas kesehatan yang mendukung, memberikan pendidikan kepada semua orang tanpa terkecuali, semuanya dapat menikmati air yang bersih, perekonimian maju,infrastruktur lancar, tidak ada perbedaan antara kaum kaya dan miskin, selalu melakukan pembangunan demi kemajuan negara dan kenyamanan serta kesejahteraan rakyat dan mengelola ekosistem yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga bencana tidak akan sering melanda negara dan meyebabkan korban jiwa. So, saya punya sedikit masukan bagi yang nantinya akan menduduki singasana yang agung, terutama untuk para petani karet yang sampai sekarang harus bekerja dari pagi sampai sore, berteman dengan hutan dan nyamuk setiap harinya, supaya untuk harga karet dinaikkan, minimal 15.000/kg dan untuk infrastruktur seperti jalan segera diperbaiki untuk semua daerah yang akses nya sangat susah dan listrik segera di masukkan ke daerah-daerah yang belum bisa merasakan adanya listrik. So, buat kalian yang suka dengan blog ini jangan lupa like dan koment serta share, supaya rakyat indonesia bisa merasakan dampak perubahan dan mendapat kesejahteraan semuanya. Tidak ada yang mustahil jika kita saling membaur dan membantu dalam melakukan pembangunan bagi negara kita ini, buatlah negara kita menjadi negara yang maju. And buat kalian yang ingin memberikan masukan silahkan tambhkan dikolom komentar” tunggu updetan selanjutnya yaa”

No comments:

Post a Comment

melangkah

Melangkah Subuh, iya disaat itulah aku mulai aku mulai membuka mat...