Saturday, 6 April 2019

melangkah

Melangkah Subuh, iya disaat itulah aku mulai aku mulai membuka mataku, bukan karena aku sudah merasa ingin bangun melainkan aku dibangunkan dan itu membuat diriku terbangun. Bukan ayah, ibu ataupun alarm hp yang membuatku berhenti dari tidur dan membuka mataku, tapi itu hanya suara ayam yang setiap pagi bahkan masih subuh sudah melakukan tugasnya, membangunkan orang-orang untuk melakukan aktivitas paginya. Perkenalkan namaku Abbey, yang hanyalah seorang pelajar di sekolah menengah atas dikotaku. Berawal dari subuh yang membuat aku membuka mata karena si jago harus melakukan tugasnya. Terdengar panggilan ibu, yang memaksaku keluar dari kamar dan itu membuat manyun bibirku, karena ini bukanlah hari dimana harus menatap buku. Libur, itulah yang membuatku malas bangun terlalu pagi jika bukan karena ayam yang harus memaksaku untuk bangun. Bukanlah fakta yang aku ceritakan, ini hanyalah apa yang terlintas begitu saja di otakku dan kusalin dalam sebuat tulisan. Cahaya yang sangat indah memancar kedalam rumahku melewati jendela kaca dan celah-celah pentilasi membuat suasana hati menjadi sejuk dan tenang. Kini binar-binar mataku menatap kembali kearah mentari yang seolah-olah ingin mengajakku untuk berbiacara. Bukan melamun ataupun sedang berkhayal, tapi sungguh aku tidak mendengar jika teman-temanku memanggil. Karena terlalu terlelap bertatap dengan cahaya yang mengalahkan apapun yang dipandang. Kaki mulai menarik tubuhku untuk melangkah, dan kubuka pintu, telrlihat mereka sudah bersemangat sekali untuk berpetualang dimusim libur yang cerah ini, tak bisa dipungkiri walaupun aku sendiri juga sangat bersemangat jika berjumpa dengan alam yang membuatku tenang dan tak ingin kembali lagi kerumah. “maaf ya sudah membuat kalian terlalu menunggu lama” kataku sembari tersenyum. “Ah santai, cepat jak kau siap-siap takutnya nanti kesiangan” kata jessy. Dia adalah teman yang paling dekat denganku, karena kami sudah satu sekolahan sejak disekolah menengah pertama hingga sekarang “Masuklah, aku mau mandi sebentar” kataku kembali. Banyak hal yang selalu membuat bingung dan sekaligus akan menjadi hal yang menyedihkan, bukan karena ada orang yang membuatku sedih, tapi sekarang aku selalu berpikir bahwa ini adalah masa terakhirku bisa melakukan hal yang seperti ini, bahkan hanya sisa setahun dari perjalanan yang bisa dilalui bersama teman-tem

No comments:

Post a Comment

melangkah

Melangkah Subuh, iya disaat itulah aku mulai aku mulai membuka mat...